top of page

Ask Author : "Apa pengaruh orang terdekat bisa bikin kakak menghilangkan krisis percaya diri?&q

Hi, hunters.

Kupikir ini question anonym karena aku dapetnya random, dan whoever sent me this, here you go I'll answer it.

Aku bukan orang yang punya percaya diri tinggi, sebenarnya,karena aku itu dasarnya super pemalu. Aku bahkan bakal bilang ENGGAK berkali-kali kalau disuruh maju ke depan kelas sebelum akhirnya gagal pada percobaan ke 20 dengan ancaman "Nilai kamu ibu kasih 0 loh ya kalau nggak mau maju". Dan banyak alasan yang buat aku juga susah untuk benar-benar percaya sama diriku.

Suatu hari, di saat aku merasa aku mendapatkan kepercayaan diriku, beberapa orang datang dimana aku menyebut orang-orang itu "Si Cobaan". Mereka benar-benar datang membawa "cobaan". Kupikir yang aku lakukan sudah benar, kayak kamu melakukan segala sesuatu yang bikin kamu gembira: menulis bikin kamu senang, menggambar dan melakukan apapun yang berhubungan dengan Art bikin kamu senang. Tapi mereka dengan mudahnya berkata "Apa sih, yang kamu lakuin itu nggak jelas, mau kemana arah hidupmu kalau yang dilakuin kayak begitu?"

Dan itu benar-benar nusuk aku banget sampai aku down berat. Pada akhirnya apa, aku berpikir seperti, benarkah aku memang mau melakukan ini? Kalau boleh memilih, aku juga merasa aneh terlahir dengan kesenangan seperti ini. Kenapa aku nggak punya kesenangan lain yang lebih bisa diterima orang saja, seperti jalan-jalan dan menghabiskan waktu ngobrol cantik sama temen-temen, atau spa dan nyalon atau kursus make up dan kursus ini itu?

Karena kita sebagai manusia diciptakan untuk tidak sendirian, dan jujur saja, kalian sebagai manusia pasti ingin diakui orang lain kan, walau sekedar satu dua hal kecil yang sebenarnya tidak penting-penting amat? Kita pasti kepingin diakuin dan didukung orang lain. Tapi yang terjadi adalah apa yang aku ingin lakukan bukan malah dihargai dan disupport, sebaliknya, sebagian dari mereka benar-benar mendorongku secara nggak sadar. Mungkin mereka pikir, lembek banget mentalmu, cuma dibilang gitu aja down. Mereka bisa berkata demikian karena mereka mungkin tidak paham bahwa tidak semua manusia diciptakan sama. Iya, memang pada dasarnya semua orang itu sama, tapi cara berpikirlah yang menjadikan kita berbeda. Dan akui saja bahwa kita tidak bisa memaksa semua orang untuk memiliki cara berpikir yang sama.

Aku punya cara pikir A.

Mereka punya B dan C.

Aku langsung down begitu dibilang demikian karena berkata jujur, beberapa pun bahkan berkata seperti, modelku ini tidak cocok buat punya hobi "menulis", buang waktu saja, toh juga nggak dapat apa-apa. Mana bukumu? Nggak kelihatan tuh di toko buku?

Itu semakin membuatku down, ditambah lagi dengan kenyataan bahwa mungkin saja memang nggak banyak orang yang bener-bener mendukungku luar dalam. Aku sempat berhenti menulis dan berharap bisa melupakan kegiatan itu dan fokus dengan yang lains aja. Karenanya aku suka menggambar dan kadang ngedit-ngedit gambar. Karena itu juga aku masuk Graphic Design pada akhirnya (atau bisa dikenal dengan istilah DKV). Dan emang bener, tugas-tugas DKV yang katanya horor itu memang menyita waktuku. Bahkan sekarang buat nulis setengah chapter aja susah banget.

Dan aku jadi sadar kalau di saat seperti itu, aku nyari-nyari nulis banget. Aku memang down berat waktu itu, dibilang orang ini itu dan akhirnya aku malas menulis sampai rasanya kepingin hapus semua cerita aku. Lucu banget kalau kalian lihat aku memposting foto atau apapun yang "diinginkan society", dan kalian dapat banyak apresiasi dari sana, sementara ketika aku posting foto yang berhubungan dengan tulisan, mereka bahkan tidak meliriknya sedikit pun.

Dan rasa "Tidak Dinotice" itulah yang bikin aku rada keder dan akhirnya ingin mundur dari menulis dan fokus aja jadi ibu rumah tangga atau apalah.

Tapi aku sadar kalau sebenarnya aku merindukan menulis.

Walau genreku bukan roman atau young adult seperti yang diharapkan orang-orang dan sebagian besar masyarakat di negara ini, tapi aku tetap enjoy menulis cerita bergenre horor horor misteri. Itu semua karena aku menyukai itu. Dan anyway soal kepercayaan diri, ada beberapa hal yang akhirnya mengembalikan kepercayaan diriku, syukurnya.

Pertama, diantara orang-orang yang menjatuhkanku itu, ada beberapa orang yang malah mendukungku mati-matian. Seorang teman yang aku inisialkan saja namanya jadi Momo adalah salah satunya. Momo ini cowok (bukan cewek, oke? jadi jangan coba-coba cari instagramnya Momo dimana-mana karena yang bakal kalian temui adalah momo Geisha).

Singkatnya, setahun yang lalu kira-kira tahun 2015, aku mengalami satu insiden besar yang membuat mental dan psikisku hancur berkeping-keping. Aku harus menjalani hampir sembilan bulan dan berkutat dengan siksaan batin yang hanya aku saja yang mengerti, bahkan internal saja tidak bisa paham. Ada seorang teman yang menolongku, tapi to be honest, pada akhirnya dia pergi. Lalu datanglah Momo di saat yang nggak terduga. Aku kenal dengannya sudah lama, dan pada akhirnya setelah hampir lima enam tahun, aku bertemu dengannya.

Singkat ceritanya lagi, selama aku menjalani semester-semester awal kuliah, dimana krisis percaya diri masih kualami, aku hanya bergantung pada Momo. Dia yang terus mendorongku untuk terus berjuang dan melakukan yang terbaik, sebisa yang aku lakukan. Apabila aku merasa Ini batas Maksimalku, dia akan bilang "Great, dear, you've done a very good job."

Dan kalau kalian mau aku jujur, yeah, aku berkaca-kaca banget. Aku jadi bangga dengan diriku, walau mungkin dosenn aku bilang "Apaan nih, karya apa ecek-ecek", tapi dia tetep ada di sebelah aku dan bilang "No, what you've done is beautiful. Thank you for your hard work, you must be proud of yourself!". Aku tidak pernah percaya dengan hasil yang aku keluarkan, to be honest. Aku kuliah desain, dan di dalam desain Ide itu adalah hal yang paling penting.

No ide, tugas terbengkalai.

Buat aku menyesuaikan diri dengan kehidupan desain yang rumit dan ribet tapi menyenangkan itu, aku butuh dukungan moral non moral yang harus ada setiap saat. Dan di saat aku pikir aku nggak bakal mendapatkan itu, Momo datang dan ngasih itu semua. Dia support aku luar dalam, dan saat aku bilang luar dalam, aku serius. Aku nggak pernah mengakui dan memuji diriku karena aku selalu merasa kurang. Tapi dia selalu meyakinkan aku kalau aku sudah punya itu semua, dan aku hanya perlu berkembang dan stick dengan apa yang aku punya. Karena dia bilang semua itu pasti indah pada waktunya. Sekarang mungkin kamu nggak mendapat pengakuan atau orang cuma melirik doang. Tapi suatu hari akan ada kesempatan dimana walau hanya sedetik, orang akan memandangmu selama bermenit-menit dan berpikir,"I know her".

Dan kalau kalian bertanya-tanya kenapa aku mendadak ubah gaya menulisku drastis sampai aku edit semua cerita aku dari jaman TFV Yang bahasanya CABE Banget, itu juga karena dia. Dia orang pertama yang datang di hidupku dan bener-bener support aku tulus. Dia orang pertama yang selalu bilang dan ngingetin aku buat nulis, dia juga yang ajak aku kemana-mana supaya aku bisa dapat inspirasi cerita aku. Dan itulah yang bikin kepercayaan diriku meningkat. Walau akubelum bisa keluarkan buku sekarang karena belum bisa sepenuhnya fokus akibat kuliah yang memang rada berat, aku tau aja kalau kelak aku akan dapat kesempatan itu.

"Belum waktunya aja, nanti kalau udah giliran kamu kan kamu bakal ngincip kesempatan berharga itu,"itu kata Momo saat aku bilang apa aku bisa tetap lanjut.

Jadi intinya adalah kamu harus punya sosok di dalam hidupmu yang truly support you no matter what, even if you think you want to quit, but he/she must be there to stand by your side and seriously push you out of that ugly hole. Karena pengaruh dukungan dari satu orang yang setia dukung kamu luar dalam itu jauh lebih kuat dari kata-kata belasan orang yang meremehkan kamu.

Dan kalau kamu sudah mendapatkan itu semua, berjanjilah pada dirimu sendiri kalau kamu nggak bakal melupakan dia seumur hidup kamu. Walau kelak kamu married-nya sama konglomerat dari Prancis, tetep inget dia di dalam hidup kamu karena orang seperti itu langka banget. Dia dikasih pilihan buat ikut meremehkan kamu atau malah mendukungmu walau cobaan ada banyak, tapi dia pilh dukung kamu.

Itu tipe orang yang bakal dapat respekku.

^^

Jadi kalau kalian tanya gimana supaya aku bisa percaya diri, jawabannya gampang aja.

Yakinkan dirimu kalau sebenarnya yang kamu lakukan itu cuma setengah dari yang bisa kamu lakukan. You can do something bigger, kamu cuma belum menggali sesuatu yang lebih besar itu aja. Dan bantuan dari orang spesial juga berguna banget buat bikin kamu percaya diri, apalagi kalau dukungannya non stop.

^^

AskAuthor buka question terus, dan aku bakal jawab sesuai dengan pengalaman yang aku alami, ya ^^ Any feedbacks diterima, dan kalau mau namanya nggak disebut juga boleh, aku akan kasih nama sendiri untuk kalian para anonym-anonymku.

The one who love you will never leave you. Even if there are hundred reasons to give up, they will find a reason to hold on.

Dedicated for the only person who truly supported me through my ups and downs.

Momo.

Thankyou, Anonym Rose, for asking me this question.


Featured Posts
Recent Posts
Search By Tags
No tags yet.
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page